Gobharaṇa hidup hingga usia 60-an. Ia wafat di Vihāra Kuda Putih juga. Seperti makam Kāśyapa Mātaṅga, makamnya yang dapat ditemukan di sebelah kiri pelataran depan vihāra merupakan hasil pemugaran dari akhir zaman Ming. Tulisan pada nisannya mencantumkan gelar anumerta sbb.:
Gelar tersebut berasal dari kaisar Dinasti Sung, Hui-tsung, yang pada tahun 1103 memberikan anugerah sekaligus kepada:
Karya misionaris Kāśyapa Mātaṅga dan Gobharaṇa telah memicu kedatangan para penyebar Buddhadharma ke Cina. Vihāra Kuda Putih di Luoyang menjadi saksi yang ditinggali oleh banyak guru besar penerjemah teks-teks Dharma ke bahasa Tionghoa, antara lain An Shih-kao 安世高 dari Parthia yang tiba tidak lama setelah mereka wafat. Komunitas anāgārika yang mereka dirikan menjadi cikal-bakal terbentuknya saṅgha, dan bertahan hingga tahun 255 sewaktu T’an-ti 曇諦 (*Dharmasatya) menerjemahkan kitab karmavācanā (Chieh-mo 《羯磨》, T. № 1433) mazhab Dharmaguptaka. Kitab karmavācanā berisi rumusan tatacara penyelenggaraan segala kegiatan formal (karman) sebuah saṅgha — di antaranya: upasampadā — sehingga upacara penahbisan bhikṣu dapat dilakukan sejak abad ke-3 di Cina.
「聖旨敕賜 漢 開教總持竺法蘭大師 墓」
“Dianugerahkan atas titah kekaisaran: [inilah] makam Guru Besar Pengungkap Ajaran yang Dipegang Seutuhnya, Chu Fa-lan dari Dinasti Han.”
Gelar tersebut berasal dari kaisar Dinasti Sung, Hui-tsung, yang pada tahun 1103 memberikan anugerah sekaligus kepada:
Vinayācārya [Tao]-hsüan dari Dinasti T’ang 唐宣律師
Nama anumerta: Fa-hai 法海 (‘Lautan Dharma’)
Guru Dharma Tz’ŭ-yün shih 慈雲式法師
Nama anumerta: Fa-pao 法寶 (‘Permata Dharma’)
Guru Dharma Nan-ping chên 南屏臻法師
Nama anumerta: Shih-hsiang 實相 (‘Karakteristik Sejati’)
Bhikṣu Yüan dari Gn. Ku 孤山圓法師
Nama anumerta: Fa-hui 法惠 (‘Kebijaksanaan Dharma’)
Trepiṭaka Mātaṅga 摩騰三藏
Nama anumerta: Ch’i-tao yüan-t’ung fa-shih 啓道圓通法師 (‘Guru Besar Pembuka Jalan dengan Penembusan Sempurna’)
Chu Fa-lan 竺法蘭
Nama anumerta: K’ai-chiao tsung-ch’ih fa-shih 開教總持法師 (‘Guru Besar Pengungkap Ajaran yang Dipegang Seutuhnya’)
Mahasattva Fu 傅大士
Nama anumerta: Têng-k’ung shao-chüeh ta-shih 等空紹覺大士 (‘Mahāsattva Kekosongan Menyeluruh Penerus Pencerahan’)
Perumahtangga Li 李長者
Nama anumerta: Hsien-chiao miao-yen chang-chê 顯教妙嚴長者 (‘Perumahtangga Pembabar Ajaran yang Terhias Menakjubkan’)
Karya misionaris Kāśyapa Mātaṅga dan Gobharaṇa telah memicu kedatangan para penyebar Buddhadharma ke Cina. Vihāra Kuda Putih di Luoyang menjadi saksi yang ditinggali oleh banyak guru besar penerjemah teks-teks Dharma ke bahasa Tionghoa, antara lain An Shih-kao 安世高 dari Parthia yang tiba tidak lama setelah mereka wafat. Komunitas anāgārika yang mereka dirikan menjadi cikal-bakal terbentuknya saṅgha, dan bertahan hingga tahun 255 sewaktu T’an-ti 曇諦 (*Dharmasatya) menerjemahkan kitab karmavācanā (Chieh-mo 《羯磨》, T. № 1433) mazhab Dharmaguptaka. Kitab karmavācanā berisi rumusan tatacara penyelenggaraan segala kegiatan formal (karman) sebuah saṅgha — di antaranya: upasampadā — sehingga upacara penahbisan bhikṣu dapat dilakukan sejak abad ke-3 di Cina.