Stūpa Aśoka kuno itu sendiri telah beberapa kali mengalami perombakan. Stūpa ini semula berada dalam halaman selatan dari Ta-fu ling-chiu szŭ. Sejak tahun ke-5 era Yung-lo 永樂 (1407) dari Dinasti Ming, lahan tersebut dipecah oleh sida-sida Yang Shêng 楊昇 atas titah kaisar. Sebuah vihāra baru didirikan mengelilingi stūpa tersebut dan diberi nama sederhana T’a-yüan szŭ 塔院寺 (‘Vihāra Pelataran Stūpa’).
Struktur stūpa sebelumnya kecil, bertingkat dua dan bersisi delapan. Peziarah Jepang Ennin 圓仁, yang pada zaman T’ang datang untuk mencari Dharma ke Wu-t’ai shan, menulis dalam jilid 3 catatan perjalanannya, Nittō guhō junreikōki 《入唐求法巡禮行記》:
Dahulu stūpa tersebut hanya disebut “stūpa mustika śarīra dari tubuh sejati Buddha Śākyamuni” 釋迦文佛真身舍利寶塔. Entah sejak kapan ia jadi bernama Stūpa Mustika Ta-tz’ŭ Yen-shou 大慈延壽寶塔 atau Stūpa Tz’ŭ-shou 慈壽塔. Sampai pada tahun ke-6 era Ta-tê 大德 (1302) dari Dinasti Yüan/Mongol, sebuah stūpa besar dibangun dengan rancangan dari arsitek terkenal Arniko dari Nepal, menyelubungi stūpa yang lama. Stūpa baru ini juga tidak memiliki nama khusus; masyarakat hanya menyebutnya Ta pai-t’a 大白塔 (‘Stūpa Putih Agung’).
Stūpa di Wu-t’ai shan hanya berselisih sedikit tingginya dengan stūpa putih di Vihāra Miao-ying 妙應寺, Peking, yang juga dirancang Arniko, yakni sama-sama sekitar 50 m. (Bedakan dengan stūpa putih lain yang juga terkenal di Peking, di Taman Pei Hai 北海, yang hanya memiliki ketinggian 15 m.) Stūpa Wu-t’ai shan terbuat dari bata dan dikapur sebelah luarnya sehingga berwarna putih.
Dasar stūpa memiliki keliling 83,3 m. Keseluruhan stūpa, jikalau diukur dari dasarnya, mencapai tinggi 75,3 m. Acungan stūpa terdiri atas 13 tingkat dan menyangkutkan sebuah kanopi dari tembaga bersepuh. Di sekeliling kanopi tergantung bel-bel kecil sejumlah 252. Di puncak kanopi ada hiasan berupa stupa kecil yang juga terbuat dari tembaga bersepuh.
Kompleks T’a-yüan szŭ mengalami renovasi pada tahun ke-7 era Wan-li (1579) atas prakarsa Ibu Suri Li. Renovasi dipimpin oleh sida-sida Fan Chiang 范江 dan Li Yu 李友. Catatan tentang hal ini diukirkan pada prasasti yang dibuat oleh Menteri Sekretaris Negara Chang Chü-chêng 張居正 (1525–1582). Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1952 di masa Repulik Cina.
T’a-yüan szŭ menjadi tempat pertama yang akan dikunjungi oleh umat Buddhis Tibet dan Mongol saat memulai ziarahnya ke Wu-t’ai shan.
Ada tiga buah relung sempit di dasar Stūpa Putih: relung pertama berisi relief patung Buddha, relung kedua di kanan berisi impresi sepasang telapak kaki Buddha (śrīpada), sedangkan relung ketiga di kiri berisi prasasti yang dibuat Kaisar K’ang-hsi 康熙 dari Dinasti Ch’ing/Manchu ketika merenovasi stūpa ini.
Catatan lama hanya menyebutkan terdapatnya sebuah impresi śrīpada di sisi kiri stūpa lama. Tidak ada yang tahu apakah śrīpada tersebut memang sudah ada bersama stūpa Aśoka kuno yang ditemukan Kāśyapa Mātaṅga dan Gobharaṇa, ataukah dikopi dari gambar śrīpada yang dibawa peziarah zaman T’ang, Hsüan-tsang 玄奘, sekembalinya ia dari Barat.
Batu śrīpada yang ada sekarang baru dipahat pada era Wan-li dari zaman Dinasti Ming. Batu yang lama tentu saja tersegel di dalam Stūpa Putih bersama pagoda lama.
Pradakṣiṇa-patha di kaki Stūpa Putih.
Roda-roda doa terdapat di empat penjuru di sekeliling Stūpa Putih.
Struktur stūpa sebelumnya kecil, bertingkat dua dan bersisi delapan. Peziarah Jepang Ennin 圓仁, yang pada zaman T’ang datang untuk mencari Dharma ke Wu-t’ai shan, menulis dalam jilid 3 catatan perjalanannya, Nittō guhō junreikōki 《入唐求法巡禮行記》:
【開成五年五月十七日】
閣前有塔,二層八角,莊校殊麗。底下安置阿育王塔,埋葬地下,不許人見。是阿育王所造八萬四千塔之一數也。
TAHUN KE-5 ERA K’AI-CH’ÊNG (840), BULAN 5 TANGGAL 17: … Di depan gedung (Vihāra Avataṃsaka) ada sebuah stūpa bertingkat dua bersisi delapan, yang terhias amat indahnya. Di bawahnya tersimpan stūpa Raja Aśoka, terkubur dalam tanah dan tidak boleh dilihat orang. Dari 84.000 stūpa yang dibuat Raja Aśoka, itulah salah satunya.
Dahulu stūpa tersebut hanya disebut “stūpa mustika śarīra dari tubuh sejati Buddha Śākyamuni” 釋迦文佛真身舍利寶塔. Entah sejak kapan ia jadi bernama Stūpa Mustika Ta-tz’ŭ Yen-shou 大慈延壽寶塔 atau Stūpa Tz’ŭ-shou 慈壽塔. Sampai pada tahun ke-6 era Ta-tê 大德 (1302) dari Dinasti Yüan/Mongol, sebuah stūpa besar dibangun dengan rancangan dari arsitek terkenal Arniko dari Nepal, menyelubungi stūpa yang lama. Stūpa baru ini juga tidak memiliki nama khusus; masyarakat hanya menyebutnya Ta pai-t’a 大白塔 (‘Stūpa Putih Agung’).
Stūpa di Wu-t’ai shan hanya berselisih sedikit tingginya dengan stūpa putih di Vihāra Miao-ying 妙應寺, Peking, yang juga dirancang Arniko, yakni sama-sama sekitar 50 m. (Bedakan dengan stūpa putih lain yang juga terkenal di Peking, di Taman Pei Hai 北海, yang hanya memiliki ketinggian 15 m.) Stūpa Wu-t’ai shan terbuat dari bata dan dikapur sebelah luarnya sehingga berwarna putih.
Dasar stūpa memiliki keliling 83,3 m. Keseluruhan stūpa, jikalau diukur dari dasarnya, mencapai tinggi 75,3 m. Acungan stūpa terdiri atas 13 tingkat dan menyangkutkan sebuah kanopi dari tembaga bersepuh. Di sekeliling kanopi tergantung bel-bel kecil sejumlah 252. Di puncak kanopi ada hiasan berupa stupa kecil yang juga terbuat dari tembaga bersepuh.
Kompleks T’a-yüan szŭ mengalami renovasi pada tahun ke-7 era Wan-li (1579) atas prakarsa Ibu Suri Li. Renovasi dipimpin oleh sida-sida Fan Chiang 范江 dan Li Yu 李友. Catatan tentang hal ini diukirkan pada prasasti yang dibuat oleh Menteri Sekretaris Negara Chang Chü-chêng 張居正 (1525–1582). Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 1952 di masa Repulik Cina.
T’a-yüan szŭ menjadi tempat pertama yang akan dikunjungi oleh umat Buddhis Tibet dan Mongol saat memulai ziarahnya ke Wu-t’ai shan.
Ada tiga buah relung sempit di dasar Stūpa Putih: relung pertama berisi relief patung Buddha, relung kedua di kanan berisi impresi sepasang telapak kaki Buddha (śrīpada), sedangkan relung ketiga di kiri berisi prasasti yang dibuat Kaisar K’ang-hsi 康熙 dari Dinasti Ch’ing/Manchu ketika merenovasi stūpa ini.
Catatan lama hanya menyebutkan terdapatnya sebuah impresi śrīpada di sisi kiri stūpa lama. Tidak ada yang tahu apakah śrīpada tersebut memang sudah ada bersama stūpa Aśoka kuno yang ditemukan Kāśyapa Mātaṅga dan Gobharaṇa, ataukah dikopi dari gambar śrīpada yang dibawa peziarah zaman T’ang, Hsüan-tsang 玄奘, sekembalinya ia dari Barat.
Batu śrīpada yang ada sekarang baru dipahat pada era Wan-li dari zaman Dinasti Ming. Batu yang lama tentu saja tersegel di dalam Stūpa Putih bersama pagoda lama.
Pradakṣiṇa-patha di kaki Stūpa Putih.
Roda-roda doa terdapat di empat penjuru di sekeliling Stūpa Putih.