Pada tahun ke-4 Ying Chêng meraja (243 SM) — jauh sebelum ia menjadi kaisar*⁾ — serombongan śramaṇa dari Barat datang ke ibukota Negara Bagian Ch’in, Hsien-yang 咸陽. Mereka konon merupakan salah satu dari utusan-utusan misionaris yang dikirimkan Maharaja Aśoka ke berbagai penjuru dunia. Aśoka telah mencanangkan misi penyebaran Dharma dan mengutus sekitar 256 orang.
Rombongan sejumlah 18 orang yang dipimpin oleh Y.A. Śrīvant (Shih-li-fang 室利防) ini membawa serta kitab-kitab suci ke Cina untuk lebih mengenalkan agama Buddha. Akan tetapi, Ying Chêng tidak mempercayai mereka dan hanya menganggap mereka membawakan ajaran yang menyimpang. Śrīvant dkk. dikurung dalam penjara dan kitab-kitab mereka disita.
—————————————————————————
*⁾ Menurut sumber lain peristiwa ini terjadi pada 218 SM, yakni tahun ke-4 setelah ia menjadi kaisar.⤴
Rombongan sejumlah 18 orang yang dipimpin oleh Y.A. Śrīvant (Shih-li-fang 室利防) ini membawa serta kitab-kitab suci ke Cina untuk lebih mengenalkan agama Buddha. Akan tetapi, Ying Chêng tidak mempercayai mereka dan hanya menganggap mereka membawakan ajaran yang menyimpang. Śrīvant dkk. dikurung dalam penjara dan kitab-kitab mereka disita.
—————————————————————————
*⁾ Menurut sumber lain peristiwa ini terjadi pada 218 SM, yakni tahun ke-4 setelah ia menjadi kaisar.⤴