Setiap kali mengunjungi Panggung Pembakaran Kitab, kaisar Dinasti T’ang, T’ai-tsung 唐太宗 (598–649), merasa amat terkesan. Ia mengarang sebuah syair untuk mengenang tempat ini:
「門徑蕭蕭長綠苔 一回登此一徘徊
青牛謾說函關去 白馬親從印土來
確定是非憑烈焰 要分真偽築高臺
春風也解嫌狼藉 吹盡當年道教灰」
“Deru-deru [angin] dari koridor pintu menumbuhkan lumut hijau.
Sekali menaiki tempat ini, setiap kali bolak-balik lagi.
Dengan kerbau biru telah didustakan [bahwa Lao-tzŭ] pergi ke Gerbang Han.
Namun, dengan kuda putih [kedua śramaṇa] sendiri datang dari India.
Untuk memastikan benar atau tidak, dipercayakan kepada nyala yang berkobar;
mau memisahkan yang sejati dengan yang palsu, panggung yang tinggi dibangunkan.
Angin musim semi pun menguraikan kedengkian bercerai-berai
dan meniup habis abu ajaran Tao di tahun itu.”