Malam harinya Kaisar Han Ming-ti memerintahkan agar seisi istana menyalakan lampu-lampu guna memperingati kemenangan Buddhadharma di hati rakyat Cina. Perintah itu diperluas sampai ke seluruh Ibukota Luoyang. Di jalan-jalan orang menggantungkan lampion berisi pelita yang bernyala sehingga seluruh kota menjadi terang-benderang. Inilah awal-mula perayaan Capgome yang masih berlanjut terus sampai hari ini.
Ketika itu, malam ke-15 di bulan pertama Tionghoa, bertepatan dengan purnama Māgha dalam kalender India. Kaisar mendengar konon masyarakat Buddhis di Magadha pada malam itu biasanya mengadakan festival cahaya dan menyalakan pelita-pelita untuk memuja relik Buddha. Maka perayaan malam itu dipusatkannya di pagoda Vihāra Kuda Putih dengan penuh kemeriahan.
Ketika itu, malam ke-15 di bulan pertama Tionghoa, bertepatan dengan purnama Māgha dalam kalender India. Kaisar mendengar konon masyarakat Buddhis di Magadha pada malam itu biasanya mengadakan festival cahaya dan menyalakan pelita-pelita untuk memuja relik Buddha. Maka perayaan malam itu dipusatkannya di pagoda Vihāra Kuda Putih dengan penuh kemeriahan.
